Profil Desa Bobotsari
Ketahui informasi secara rinci Desa Bobotsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Bobotsari, pusat pemerintahan dan ekonomi Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Menilik potensi demografi, ekonomi sebagai kota satelit, infrastruktur vital, serta data wilayah terbaru
-
Pusat Ekonomi dan Perdagangan
Desa Bobotsari berfungsi sebagai jantung komersial bagi Kecamatan Bobotsari dan sekitarnya, dengan Pasar Bobotsari dan deretan pertokoan sebagai motor penggerak utamanya.
-
Simpul Transportasi Strategis
Keberadaan Terminal Bus Tipe A menjadikan desa ini sebagai gerbang konektivitas vital, yang menghubungkan Purbalingga dengan kota-kota besar di Jawa.
-
Pusat Layanan Publik
Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Bobotsari menjadi lokasi fasilitas-fasilitas kunci di bidang pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan yang melayani belasan desa di sekelilingnya.

Desa Bobotsari, yang juga bertindak sebagai ibu kota Kecamatan Bobotsari, memegang peranan krusial sebagai pusat pemerintahan, episentrum ekonomi dan simpul utama konektivitas di bagian utara Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Berdenyut sebagai kota satelit kedua terbesar setelah ibu kota kabupaten, desa ini menampilkan wajah dinamis sebuah wilayah yang memadukan fungsi layanan publik dengan geliat perdagangan yang tak pernah surut. Keberadaannya yang strategis, didukung oleh infrastruktur vital seperti terminal bus Tipe A dan pasar tradisional yang mapan, menjadikan Desa Bobotsari sebagai motor penggerak utama bagi 15 desa lain di sekitarnya. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas dan potensi Desa Bobotsari, dari kondisi geografis, demografi, hingga peran sentralnya dalam konstelasi pembangunan regional.
Geografi dan Demografi
Secara administratif, Desa Bobotsari merupakan pusat dari Kecamatan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga. Letaknya berada pada koordinat geografis 7°17′35″ Lintang Selatan dan 109°22′50″ Bujur Timur, dengan ketinggian rata-rata 214 meter di atas permukaan laut. Posisi ini menjadikannya sebagai jalur persimpangan strategis yang menghubungkan Purbalingga dengan Kabupaten Pemalang di utara, serta wilayah-wilayah lain seperti Kecamatan Rembang.
Wilayah Kecamatan Bobotsari berbatasan langsung dengan Kecamatan Karangreja dan Karangjambu di sebelah utara, Kecamatan Karanganyar di sebelah timur, serta Kecamatan Mrebet di sebelah selatan dan barat. Sebagai pusat kecamatan, Desa Bobotsari menjadi titik acuan utama bagi wilayah-wilayah perbatasan tersebut.
Berdasarkan data yang terhimpun, luas wilayah Desa Bobotsari secara spesifik ialah 133,74 hektare. Wilayah ini terdiri dari lahan sawah seluas 55,93 hektare, pekarangan dan bangunan seluas 36,43 hektare, serta tegalan atau kebun seluas 41,38 hektare. Pemanfaatan lahan ini mencerminkan keseimbangan antara area pemukiman padat, kegiatan agraris dan fasilitas publik.
Menurut data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Bobotsari tercatat sebanyak 6.655 jiwa, yang terdiri dari 3.318 penduduk laki-laki dan 3.337 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, maka kepadatan penduduk Desa Bobotsari mencapai angka 4.976 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat hunian yang sangat padat dan mengukuhkan statusnya sebagai pusat urban di wilayah sekitarnya. Seluruh administrasi kependudukan dan surat-menyurat di desa ini menggunakan kode pos 53353.
Sejarah dan Pemerintahan
Sejarah Desa Bobotsari tidak dapat dilepaskan dari perkembangan denyut nadinya sebagai pusat niaga. Salah satu pilar utamanya, Pasar Bobotsari, telah menjadi lokasi pertemuan pedagang dan pembeli sejak era 1950-an. Berawal dari tanah lapang sederhana di Jalan Kolonel Sugiri, pasar ini tumbuh secara organik menjadi jantung perekonomian yang melayani seluruh kecamatan dan wilayah sekitarnya. Keberadaan pasar ini menjadi bukti bahwa fungsi komersial telah melekat erat dengan identitas desa sejak lama.
Selain peninggalan ekonomi, terdapat pula jejak historis dari masa kolonial Belanda, yakni Tugu Lancip. Monumen berbentuk kerucut ini berfungsi sebagai pengingat akan era tanam paksa dan menjadi salah satu penanda sejarah penting di Bobotsari. Keberadaan tugu yang tetap dirawat hingga kini menunjukkan kesadaran masyarakat akan nilai sejarah wilayahnya.
Sebagai pusat pemerintahan kecamatan, Desa Bobotsari menjadi lokasi bagi kantor-kantor dinas dan layanan publik. Struktur Pemerintah Desa Bobotsari, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa, bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Dalam menjalankan fungsinya, pemerintah desa membawahi sejumlah satuan wilayah yang lebih kecil, yaitu Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), yang tersebar di berbagai dusun atau lingkungan di dalam desa. Keberadaan instansi vertikal dan kantor kecamatan di wilayahnya semakin memperkuat fungsi layanannya.
Potensi Ekonomi dan UMKM
Keunggulan utama Desa Bobotsari terletak pada sektor perdagangan dan jasa. Desa ini berfungsi sebagai hub atau pusat niaga bagi seluruh kecamatan. Berbeda dengan desa-desa tetangga yang memiliki produk unggulan spesifik seperti tahu di Desa Gandasuli atau sentra batik di Desa Limbasari, potensi ekonomi Desa Bobotsari lebih bertumpu pada perannya sebagai etalase dan pusat distribusi.
Pasar Bobotsari merupakan penggerak ekonomi primer. Pasar ini tidak hanya melayani kebutuhan harian warga lokal tetapi juga menjadi pusat kulakan bagi pedagang-pedagang kecil dari desa-desa sekitar. Geliat ekonomi semakin diperkuat oleh deretan pertokoan, lembaga keuangan seperti bank, dan berbagai usaha jasa yang beroperasi di sepanjang jalan-jalan utama.
Meskipun tidak memiliki sentra produksi UMKM yang spesifik, Desa Bobotsari menjadi lokasi strategis bagi pemasaran produk-produk unggulan dari wilayah sekitarnya. Produk seperti gula kelapa, gula semut, dan terutama aneka ragam batik khas Purbalingga yang tergabung dalam Paguyuban Batik Wong Lor (Bawor) seringkali dipamerkan dan dipasarkan di sini. Kegiatan seperti Roadshow Pemulihan Ekonomi yang diselenggarakan pemerintah kabupaten kerap menjadikan Bobotsari sebagai lokasi utama untuk memperkenalkan produk UMKM lokal kepada masyarakat luas.
Pemerintah dan lembaga keuangan seperti BRI juga aktif mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai program, termasuk sosialisasi dan pendampingan bagi para pelaku usaha, yang seringkali dipusatkan di Pendopo Kecamatan Bobotsari. Hal ini mengukuhkan peran desa sebagai inkubator dan fasilitator bagi kemajuan ekonomi di tingkat kecamatan.
Pendidikan dan Kesehatan
Sebagai pusat regional, Desa Bobotsari memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan yang relatif lengkap dan menjadi rujukan bagi warga dari berbagai desa di sekitarnya.
Di sektor pendidikan, desa ini menjadi lokasi bagi beberapa institusi pendidikan penting dari tingkat dasar hingga menengah. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa sekolah yang berada tepat di wilayah Desa Bobotsari antara lain:
- SMAS Muhammadiyah 2 Bobotsari
- SMK Muhammadiyah Bobotsari
- SD Negeri 1 Bobotsari
- SD Negeri 2 Bobotsari
- TK Pertiwi Bobotsari
- KB Aisyiyah 1 Bobotsari
- KB Amanah
Keberadaan sekolah-sekolah ini, termasuk SMA Negeri 1 Bobotsari yang berlokasi di Desa Majapura yang berbatasan langsung, menjadikan Bobotsari sebagai pusat pendidikan yang penting di Purbalingga bagian utara.
Di bidang kesehatan, fasilitas yang paling vital ialah UPTD Puskesmas Bobotsari. Terletak di Jalan RS Yosomiharjo, puskesmas ini tidak hanya melayani warga Desa Bobotsari tetapi juga menjadi pusat layanan kesehatan utama bagi seluruh wilayah kecamatan. Dengan statusnya sebagai puskesmas kecamatan, fasilitas dan tenaga medis yang tersedia relatif lebih lengkap dibandingkan fasilitas kesehatan di desa-desa lainnya.
Infrastruktur dan Aksesibilitas
Infrastruktur merupakan salah satu pilar kekuatan utama Desa Bobotsari. Keberadaan Terminal Bus Tipe A Bobotsari menjadi faktor pembeda yang paling signifikan. Sebagai terminal Tipe A, fasilitas ini melayani rute bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), menjadikannya gerbang utama transportasi yang menghubungkan Purbalingga dengan kota-kota besar lainnya, termasuk Jakarta.
Aksesibilitas desa ini sangat tinggi, didukung oleh jaringan jalan raya yang baik yang merupakan bagian dari jalur provinsi. Jalan utama yang melintasi Bobotsari selalu ramai oleh lalu lintas kendaraan, baik angkutan umum seperti bus dan angkot maupun kendaraan pribadi.
Selain terminal, infrastruktur pendukung ekonomi seperti Pasar Bobotsari dan fasilitas publik lainnya seperti taman kota, kantor pos, dan lembaga perbankan terkonsentrasi di desa ini. Kombinasi antara fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan simpul transportasi utama menjadikan Desa Bobotsari sebagai wilayah yang hidup, dinamis, dan mudah dijangkau dari berbagai arah.